Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Cinta

Cinta mendatangkan khayalan yang muluk-muluk dan indah-indah. Padahal, hakekatnya cinta asmara adalah Nafsu yang terselubung pakaian yang serba indah dan halus sehingga tampak bersih dan mengharukan. Tak lebih. Maybe,...

Cekungan Waktu

Prolog Seperti yang selalu kuutarakan padamu. Sesungguhnya aku sedang bertempur mati-matian melawanmu. Lupakah kamu? Huh.. Lelaki bodoh. ------------------------@---------@---------------------------------- Ingin sejenak kutumpahkan air mata buayaku. Dan ingin kuiringi sejuta keluhan jiwa. Aku.... Aku lelah dan bimbang...tentangku...tentang cita-citaku. Aku terlahir dengan cita-cita setinggi langit. Betapa inginnya hidup seperti mereka yang bisa mencapai puncak pendidikan tertinggi. Lalu, aku sendiri? Masih menelikung diri dalam kegalauan. Terkadang terlintas keputus-asaan untuk menikah saja dari pada bersusah ria mengejar ambisi cita-cita? Ah, jangan-jangan menikah pun adalah jalan menyerahku akan susahnya bersabar mengejar cita-cita. Aku tak tahu kawan. Bahkan bisa jadi menikah adalah solusi kegalauanku. Seperti gaung yang sering kudengar, "menikah tak akan menghambat cita-cita pendidikan dan ambisi karier." Entahlah... Aku tak tahu... Kumandang subuh telah tiba.... ...