Tak ada yang berubah. Aku masih tetap mencari apa yang kamu namakan kebahagiaan itu. Definisinya masih terasa kabur walaupun terkadang masih meraba-raba (baca:rasa-rasanya) inilah yang disebut kebahagiaan itu. Entahlah.. Dini hari kemarin. Saat jam dinding kamarku berdenting dua kali. Aku terbangun dalam kepanikan. Aku bermimpi bertengkar dengan teman SMA-ku. Aku marah padanya. Setelah menikah ia tak pernah liqo. Ia kutegur dengan keras. Kukatakan:"Kita ini sudah terlalu banyak "makan" dari partai, harusnya kita ini tahu diri. Masa untuk liqo aj susahnya minta ampun." Agak nyinyir aku mendengar teguranku. Aku sendiri sudah lama tak pernah liqo. Ya itulah mimpiku dini hari kemarin. Oh, iya. Kepanikannya. Sekawanan singa mengejar-ngejarku. Tentu saja singa itu bukan kamu yang aku maksudkan. Aku pun terbangun panik dan hilang sudah kantukku. Aku berpijak kembali ke duniaku yang meresahkan. Entahlah.. Dini hari kemarin aku tak kuasa menahan keresahan jiwaku. Terpiki...