Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

I'm tired

Sepertinya aku lelah. Lelah berlari dalam sebuah ketidakpastian masa depan. Berlari tanpa arah yang jelas. Aku hanya ingin berhenti dalam sebuah titik masa depan yang menjanjikan kebahagiaan, yaitu surga. Aku tak peduli apakah aku terlalu kejam terhadap beberapa wanita yang menginginkan diriku. Aku tak peduli. Aku lelah. Aku hanya cocok dengan para akhway sejati, para wanita-wanita berjilbab lebar cantik penuh pesona. Merekalah jodohku. Bukan wanita-wanita biasa yang belum mengenal Alloh. Aku ingin merehatkan jiwa ringkihku. Sejenak saja. Sebelum aku berlari kembali di akhir tahun untuk segera menikah dengan sang ukht pujaan hati.. Semoga. Semoga Alloh mengampuni semua dosaku dan mengabulkan getar-getar jiwaku yang berharap bidadari dunia nan sholehah. Hanya jenis wanita seperti itulah yang akan menenangkan jiwa ringkuhku yang resah nan gelisah. Semoga..

Satu Jam Saja

Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu. “Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?” Tanya anak lelakinya. “Tentu, ada apa, nak?” Jawab si Ayah sambil melepas sepatunya. “Ayah, berapa rupiah yang ayah peroleh setiap jamnya?” Tanya sang anak sambil terbata-bata. “Itu bukan urusanmu, nak. Mengapa kamu menanyakan soal itu?” kata si Ayah dengan nada agak marah dan terkejut. “Aku hanya ingin tahu, ayah. Tolong beritahu aku, berapa rupiah yang ayah peroleh dalam satu jam?” Sang anak lelaki yang kecil itu memohon. “Baiklah, kalau kamu tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp.20.000 setiap jamnya.” Jawab Sang ayah dengan kesal. “Ooh,” Sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata kepada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?” Ujarn...

Rahib Malam

Aku hanya ingin diam yang menemaniku dalam semilir senja ini. Mendekapku dalam dekapan sunyi yang selama ini selalu kurindukan. Mengheningkan cipta dalam balutan rasa. Tak ada engkau dalam kisi-kisi akalku. Hanya diam. Hanya hening. Aku ingin menikmati sunyi yang dalam walaupun kutahu sunyiku tak seberapa dibandingkan kesunyianku dalam alam kubur sana. Aku benar-benar merindukan kesunyian ini. Aku berharap kesepian mendekapku semalam sahaja. Walaupun kutahu kesepianku tak seberapa dibandingkan kesepianku nanti di alam barzah sana. Aku akan membalas pelukan kesepian ini sepenuh jiwa. Tidak. Aku bukan merindukan sang hawa dalam hidupku. Aku hanya merindukan apa yang disebut kelezatan iman. Aku ingin merasakan kelezatannya seperti dulu saat aku masih remaja polos dalam balutan militansi. Aku merindukan rintihan kepedihan jiwa di sepertiga malamku. Aku merindukan bait-bait taubat dalam tabir mimbar jum'at tempat sembunyiku. Aku merindukan ratap tangisku dalam kegelapan kamarku. Ak...

Who Am I?

Kenapa menginginkan yang biasa jika kita sejatinya berharap yang luar biasa. Apalagi niatnya tidak benar dan hanya untuk memuaskan nafsu belaka. Beristighfarlah wahai diri.. Niatnya saja sudah salah, bagaimana akhirnya pun sudah ketahuan akan seperti apa. Tunjukkan harga dirimu sebagai laki-laki. Jenis yang kamu inginkan itu jauh lebih mahal dan berharga dibanding ini. Bukan hanya membahayakan masa depan tapi yang lebih jauh adalah membahayakan iman. Bismillah wahai diri. Dan beristighfarlah. Dosamu sudah menggunung. Ya Alloh, mungkin inilah cara-Mu ingin menyadarkanku. Maha Kuasa Engkau Ya Rohmaan.. Engkau Mengasihiku tanpa pilih kasih. Tapi, aku membalasnya dengan berbagai maksiat.. Astaghfirulloh Al-Adhim... Ya Aloh, ampuni dosa-dosaku.. Aamiin..

Moment...

Buat yg masih single..kalau bersin lihat-lihat y....hehe.. Inspiring Story Dalam sebuah perjalanan kereta api dari Jakarta ke Yogyakarta, tahun 1980-an, pemuda itu bersin di kursinya. Diapun bertahmid, "AlhamduliLlah." Dari seberang tempat duduknya terdengar suara lirih namun tegas, "YarhamukaLlah." Maka diapun menjawab, "YahdikumuLlah, wa yushlihu baalakum", lalu menoleh. Yang dia lihat adalah jilbab putih, yang wajahnya menghadap ke jendela. Ini tahun 1980-an. Jilbab adalah permata firdaus di gersangnya dakwah. Dan ucapan "YarhamukaLlah" adalah ilmu yang langka. Keduanya terasa surgawi. Maka bergegas, disobeknya kertas dari buku agenda & diambilnya pena dari tasnya. Disodorkannya pada muslimah itu. "Dik", ujarnya, "Tolong tulis nama Bapak Anda & alamat lengkapnya." Gadis itu terkejut. "Buat apa?" Tanyanya dengan wajah pias lagi khawatir. "Saya ingin menyambung ukhuwah & thalabul 'ilmi k...

Until the end

Ketika kita akan melangkah menuju masa depan yang lebih baik yang pertama harus kita lakukan adalah lepaskanlah masa lalumu. Ikhlaskanlah ia pergi bersama sang waktu yang telah berlalu. Jangan pernah bermimpi kawan

Hidup.. Beginilah hidup..

Akhir-akhir ini Alloh mengilhamkanku melalui beberapa ibu rumah tangga yang berani sharing biduk rumah tangga mereka. Rasanya lelah sekali hatiku ketika harus merasakan kepedihan yang mereka derita. Hidup. Mungkin beginilah hidup itu. Begitu melelahkan. Rasanya melihat semua ini membuatku muak. Haruskah aku menikah? Lalu kemudian merasakan kepedihan ini? Entahlah... Haruskah pernikahan yang dibangun atas nama cinta harus berakhir dan bercerai berai? Haruskah kata cerai itu ada? Apa yang salah dalam hubungan pernikahan ini? "Aku terima nikahnya fulan binti fulan dengan mas kawin seperangkat alat sholat...... " Apakah ucapan diatas hanyalah sekedar ucapan belaka tanpa makna? Seperangkat alat sholat menjadi saksi. Bukan sekedar alat tapi jauh dari pada itu. "Dirikanlah sholat.." Begitulah firman Tuhan. Begitulah maknanya. Bahkan jauh lebih dari itu. Mendirikan sholat bukan hanya melakukan gerakan-gerakan sholat, tapi nun jauh di sana adalah melaksanakan segala tit...