Pertama, buang jauh-jauh sifat egois atau merasa selalu benar.
Kedua,jadilah suami yang bijak dan pendengar yang baik.
Ketiga, Jangan ragu untuk meminta saran dari istri. Atau memintanya untuk mengatakan apa yang ia mau.
Keempat, jangan hanya mau dilayani tetapi tidak mau melayani. Anggaplah istri sebagai partner yang setara bukan bawahan apalagi pembantu.
Kelima, perlakukanlah istri sebaik mungkin.
Keenam, terimalah segaka kelebihan dan kekurangan istri. Istri pasti ada kekurangan. Terimalah.
Ketujuh, jangan merasa minder atau tidak percaya diri jika istri lebih pintar secara keilmuan. Istri tetaplah istri, suami tetaplah sebagai pemimpin.
Kedelapan, jadilah teladan bagi istri. Jangan permalukan diri dengan maksiat.
Kesembilan, jagalah image diri dengan hiasan kebaikan.
Kesepuluh, jujurlah jika diri bukanlah laki-laki yang sempurna. Banyak kekurangan dan dosa.
Kesebelas, ajaklah istri untuk diskusi masalah apapun. Termasuk masalah finansial. Misalkan, motor yang belum lunas karena terpaksa mencicil lagi akibat motor hilang.
Keduabelas, jika istri lebih pintar dalam hal agama. Jangan ragu untuk belajar. Diskusilah bahwa belajar tidak akan menurunkan derajat suami maupun istri.
Ketigabelas, hiasilah diri dengan hiasan kejujuran, kebijakan, kedewasaan, kearifan, keteladanan, dll
Keempatbelas, diskusikanlah point-point ini ketika bersama istri. Terutama saat berdua di kasur. Hihi...
To be continued...
Kelimabelas, saling menasihatilah jika hidup ini adalah kefanaan belaka. Jauhi cinta dan tujuan dunia.
Keenambelas, sering-seringlah qiyamullail bersama karena itu akan mengokohkan ikatan cinta.
Komentar