Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

BISMILLAHKU MEMBANGUN CINTA

~ BISMILLAHKU MEMBANGUN CINTA ~ Pelabuhan cinta memang selalu misteri. Aku tak pernah menduga ataupun tahu akan menikah dengan siapa. Karenanya ketika murobbie mengirimiku sebuah email yang berisi biodata ta'aruf seorang akhwat, aku menerimanya dengan bismillah. "Semoga Alloh memudahkanku dalam menyempurnakan dien ini... " Itulah sepenggal doaku di sepertiga malam saat menerima email Sang Murobbie. Tak cukup waktu lama setelah aku mengirimkan balik biodata ta'arufku. Murobbieku menghubungiku untuk ta'aruf dan nadhor dengan Sang Akhwat. Aku pun menyanggupinya tanpa protes walaupun jarak yang kutempuh cukup jauh dari rumahku. Bismillah... Dengan di dampingi murobbie, aku dan dia saling memperkenalkan diri. Sejujurnya tak ada rasa istimewa yang kurasakan saat bertemu dan melihat Sang Akhwat. Tak ada basa basi rasa cinta. Tak ada sama sekali kurasakan. Biasa-biasa saja. Namun, semuanya kujalani saja dengan bismillah. "Ya Alloh, Engkau Maha Tahu j...

KUPINANG ENGKAU KERANA ALLOH

~ KUPINANG ENGKAU KERANA ALLOH ~ "Silakan Ukhty Rizqo jika ada yang mau ditanyakan atau unek-unek yang ingin disampaikan kepada Akh Rizqi," ujar Ummu Salim kepada akhwat yang duduk sejauh tiga meter di depanku. Aku pun terdiam menunggu pertanyaan yang akan diajukannya. "Begini, Akhi, ana ini hanyalah seorang lulusan pendidikan umum. Secara keilmuan agama, ana masih sangat awam. Ana belajar agama hanya dari buku dan halaqoh saja. Selebihnya tidak ada. Pertanyaan ana, siapkah akhie menerima kekurangan ana ini yang masih awam dan membimbing ana agar menjadi wanita yang sholihah?" terdengar suara malu-malu dari Ukhty Rizqo di depanku. Kegugupannya sangat terasa. Aku sendiri hanya menunduk dengan sesekali melirik si empunya suara. "Bagaimana jawaban Akhie atas pertanyaan Ukhty Rizqo? Silakan," kembali Ummu Salim bertindak sebagai moderator. "Siap," jawabku singkat tanpa jawaban lain. Wajahku tak lepas dari senyuman puas. Kulirik Ummu Salim dan Ukhty ...

yesus adalah utusan Tuhan

yesus adalah utusan Tuhan Yohanes 5:30 “aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri,  melainkan kehendak Dia yang MENGUTUS Aku”. Lukas 10:16 “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barang siapa menolak kamu, ia menolak Aku,; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang MENGUTUS Aku.” Markus 9:37 “ Siapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang MENGUTUS Aku.” Matius 10:40 “Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barang siapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang MENGUTUS Aku “

Aku Memilih Diam

"Aku Memilih Diam" Tak pernah sedikitpun aku berkeinginan untuk menjadi laki-laki yang tidak baik. Walaupun aku sadari betapa jauhnya diriku dari karakteristik pemuda yang baik di mataku sendiri. Beberapa waktu yang lalu ada beberapa akhwat yang menawarkan dirinya kepadaku. Peristiwa ini membuatku merenung mendalam dan bersedih hati. Sedikit pun aku tidak merasa geer justru sebaliknya. Karena aku merasa mereka telah salah orang dan salah menilaiku. "Assalamualaikum Akhie, ana ingin berikhtiar mencari jodoh. Semoga melalui biodata ta'aruf ini akhi berkenan." Itulah pesan mereka via emailku. Ketika aku mencoba bercermin diri menelisik lebih dalam diriku sendiri. Hanya satu kata yang kurasa pantas untuk diriku sendiri, "Penipu." Iya, Aku merasa bahwa diriku adalah salah seorang penipu. Dan korban penipuanku adalah beberapa teman dunia mayaku. Tanpa mereka tahu seperti apa aslinya diriku. Sungguh ironis, beberapa akhwat ini menilaiku hanya dar...

PENAWAR RINDU

"**PENAWAR RINDU** Saat pertama kali melihat sosok aslinya, muncul keraguan dalam hatiku. Entah kenapa dengan perasaanku. Aku meragukan jika ia akan menjadi imam masa depanku. Aku ragu. Wajahnya terlalu bersih untuk seorang ikhwan. Putih mengkilat tanpa jerawat, dagunya klimis tanpa jenggot, jidat yang licin tanpa bekas sujud, bibirnya merah bak seorang wanita, dan telapak tangannya terlihat halus seolah tak pernah bekerja keras. Aku memimpikan sosok ikhwan sejati dengan bekas sujud dan jenggot tebal tanda kewibawaan. Laki-laki ini terlalu tampan sebagai sosok ikhwan. Terlihat seperti laki-laki pesolek. Aku meragu. Jangan-jangan ia adalah seorang playboy sejati. Aku sekilas memperhatikannya saat ia berbicara di samping Ustadz Arif Budiwinata. Aku memang lebih banyak menunduk, tapi bukan berarti aku tak menyimak dan memperhatikan setiap tutur kata dan sosok dirinya. Ya Allah, aku ragu. Aku ragu ia bisa membimbingku. Aku ragu ia akan menjadi imamku. Ya Allah, berilah hamba petunjuk...