"Kakak mau rumah warna pink." Itulah ucapan anak pertamaku Kakak Ayya (Salsabila Aaliyah Gumilar). Usianya dua bulan lagi 4 tahun. Aku pun mulai mengobrol ala serius dengannya.
"Maafin abi ya sayang ya. InsyaAllah nanti kita punya rumah." Air mataku tak terasa menetes deras. Selama ini aku merasa hidupku memang hanya untuk anak-anakku. Karenanya terasa sedih saat aku belum bisa mewujudkan keinginannya.
Memang selama ini Dia menganggap rumah kontrakan ini rumah kami sekeluarga. Mungkin karena masih polos laiknya pikiran anak-anak.
"Nanti kita pindah rumah ya sayang ya." Kataku. "Lho, memang kenapa pindah, Bi?" Tanyanya. "Soalnya ini bukan rumah kita. Kita kan ngontrak. Ini kan rumah pak RT. Nanti kita beli rumah ya sayangku. Abi janji." Kucium ubunnnya. "Kakak mau rumah warna pink...."
Aku sendiri dan istriku fokus mengumpulkan modal untuk memulai bisnis klinik dokter hewan. Dan rencananya setelah bisnisnya maju dan menguntungkan barulah membeli rumah dan lain-lainnya.
Cuma ya itu sendiri. Perasaanku sebagai kepala keluarga merasa teriris-iris mendengar permintaan anak gadisku. Semoga Allah memudahkan segala urusan kami sekeluarga. Aamiin...
Komentar