Langsung ke konten utama

Curhat Sang Pengembara: Bersegera Menuju Kebaikan...

Benar sekali kenapa Nabi menyuruh ummatnya untuk berdoa kepada sang pembolak balik hati. Karena memang kenyataannya hati manusia selalu labil, selalu naik turun...

Begitu juga hatiku ini, terkadang aku membenci diriku sendiri. AKu kesal sama diriku sendiri yang terlalu sering berbuat dosa dan tobat sambal. Hari ini aku bertobat,esoknya kumat lg. Masya Alloh.semoga Alloh mengampuni segala dosaku... Amin

Aku hanyalah seorang lelaki biasa. Aku dulu merasa laiknya lelaki yang ganteng, tetapi setelah aku masuk ma'had di Bogor,aku merasa pesonaku hilang, aku tahu kelebihanku adalah bibir yang berwarna merah seperti perempuan,setelah tidaklagi berwarna merah pesona itu nampaknya hilang, Entahlah... Sekarang aku merasa hanyalah seorang laki-laki biasa saja. Yang harus aku sadari adalah, Alloh tidak pernah melihat rupaku,wajahku tetapi melihat sejauh mana aku menaati perintah Alloh dan menjauhi larangan-NYa.. Taqwa kuncinya... Bukan hanya omong kosong di blog semata tapi harus direalisasikan. Memang aku merasa setelah jarang menukis diary aku menjadi orang yang jarang sekali bermuhasabah,padahal dulu setiap kali mendapat masalah atau turun iman aku selalu menulis diary dan kahirnya iman itu naik lagi.

Aku juga bukanlah seorang lelaki biasa. Aku muslim. Bukan muslim biasa pula. Aku pernah belajar agama lumayan lama. Baca buku agama lumayan banyak. Sudah seharusnya setiap langkah diniatkan karena Alloh,ibadah. Aku paham agama tetapi bila tidak melaksanakan perintah agama, aku bisa disebut orang munafik atau fasik. Sudah terlalu sering aku lalai,sudah terlalu sering aku menjauh dari Alloh. aku emang laksana penjahat kecil, Malu sekali, Ampuni hamba Ya Robbi..

Komentar

Kak Rizqi mengatakan…
Penjahat kecil apa penjahat besar??????????? Bertobatlah qi, istaghfir...

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.