![]() |
| Add caption |
Aku bertanya, kenapa sampai terjadi seperti ini padaku? Bukankah aku dilahirkan di mesjid? Tiba-tiba aku tersentak dengan jawaban hatiku. Karena kamu telah jauh dari Robb-mu. Kamu menuhankan nafsumu, kamu memoles dirimu dengan kemaksiatan. Sangat pantas bila hatimu tanpa tameng,tanpa perisai diri, yang akan menjaga dirimu dari kehancuran.
Tiada kata terlambat kawan. Sudah jelas bin nyata semuanya. Kamu hanya harus mengubah arah hidupmu. Kemudikanlah selaras dengan harapan Robb-mu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.
Memahamkan diri dengan iman memang butuh proses, tidak asal tahu lalu iman pun tumbuh dengan suburnya. Tidak kawan. Semuanya memerlukan waktu yang terkadang sampai melelahkan hati. Begitulah. Tapi nanti hasilnya akan kau dapatkan setelah berlelah-lelah menajamkan iman dengan kesholihan. InsyaAlloh,kelejatan iman itu akan kembali menyemai dan bersemi dalam jiwamu.
Terkadang hatimu terjatuh dalam kubangan tinta hitam nan pekat sekali. Tapi sebenarnya, sepekat-pekatnya hatimu, pasti ada setitik cahaya,walaupun cahaya itu sangat buram. Pahamilah,itulah imanmu,sekecil apapun bila dipupuk dengan amal sholeh suatu saaat akan menjadi cahaya yang cemerlang laksana mentari siang yang menyinari semesta. Tapi,sekali lagi, semuanya butuh proses.
Alangkah indah dan nikmatnya,bila seorang muslim yang pendosa lalu menyungkur sujud di hadapan RObb-nya di sepertiga malam. Ia akui seluruh dosa-dosanya, memohon ampun atas segala kekhilafannya. "Ya Robbi,sungguh hamba adalah lelaki yang penuh dengan dosa, hampa ingin menjadi lelaki yang sholih, hamba ingin kembali menjadi seorang muslim yang taat kepada-Mu. Jangan matikan hamba dalam keadaan su'ulkhotimah (jelek), matikanlah hamba dalam keadaan husnul khotimah (baik)."
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”" (QS. Al Baqarah: 285-286)
Air mataku kering tiada berbekas, semuanya habis hanya untuk menangisi kemaksiatan, bukan untuk bertobat. Malulah kawan. Teruslah bertanya pada hatimu. Teruslah membisikkan kalam ilahi dalam dadamu. Sesungguhnya kamu telah pergi jauh dari tuntunan syara. Sesungguhnya langkahmu selama ini menuju jurang jahannam, tak sadarkah engkau kawan? Kamu pernah berjanji untuk meniti jalan para da'i ilalloh, tapi kenyataaanya kamu berlari menuju arah bersebrangan,menuju arah para dajjal.
Istaghfir ya akhie! Perjalananmu masih panjang, perjalanan menuju ma'rifatulloh akan membawamu menuju jannah (surga) nya Alloh. Semuanya butuh kesabaran. Bersabarlah....
"Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."QS. Ali Imran (3) : 200
Berbahagialah karena sesungguhnya kamu,,
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
QS. Ali Imran (3) : 110
"Ya muqollibal qulub,tsabits qolbie 'aladdiinik.. Ya Alloh Sang Pembolak Balik Hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu..." Amin
Allohu Akbar.

Komentar