Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Aku adalah Rajanya dan Kamu adalah Ratunya

"Aku adalah Rajanya dan Kamu adalah Ratunya" Sejak menikah beberapa bulan yang lalu, sebuah aktifitas baru menjadi kebiasaan baruku yang tak pernah terlewatkan. Yaitu, mampir ke mesjid untuk berdandan ria setelah pulang kerja dan sebelum bertemu istriku. Jujur, aku memang terobsesi untuk terlihat tampan dan gagah di depan istriku. Aku serius. Entah menurut kalian aku terlalu berlebihan atau tidak. Tetapi, aku merasa sangat bahagia sekali saat melihat istriku tertegun dan terpesona saat berjumpa denganku. Rasanya itu... Woooow.. Untung tidak pecah dadaku saking bahagianya. Sebelum sampai ke rumah setelah pulang kerja, aku menyempatkan diri untuk mencuci muka dan merapikan diri di mesjid dekat rumahku. Dan dengan langkah tegap aku bergegas menuju rumahku. Kuketuk perlahan pintu rumahku sambil mengucap salam. Dan seraut paras bidadari istriku memalingkan duniaku. Sebuah simpul senyuman dan keterpesonaan menghampiri paras bidadarinya. Tak luput ucapan, "Ayah hari ...

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu ... ======== Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu... Yang hanya karena masalah menghadiahkan fatehah saja, sebagian kaum muslimin berhasil digiring utk geger, seakan itu masalah terbesar Indonesia saat ini... Padahal sudah sangat masyhur bahwa ini hanyalah masalah fikih yg diperselisihkan oleh para imam madzhab, bahkan antara NU dan Muhammadiyah pun berselisih pendapat dlm masalah ini. Malahan mereka yg jelas-jelas menyuarakan bahwa semua agama itu sama dan benar, bolehnya muslimah menikah dg non muslim, bahkan bolehnya menikah sesama jenis, malah dibiarkan saja, tidak ada sanksi apapun dr pihak terkait... padahal pemahaman itu ditentang oleh seluruh imam kaum muslimin. Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu... hanya saja sangat ironis sekali, bila saudara kita dibully karena memilih pendapatnya IMAM SYAFII yg diagungkan oleh mayoritas penduduk Indonesia. Imam Syafii -rohimahulloh- mengatakan: "Yang bisa sampai kepada mayit dari perbuatan ...

Takdir Alloh yang Sempurna

Tiga tahun yang lalu aku pernah menulis sebuah kisah fiksi yang berjudul "Romansa Cinta IPB" dengan segala pernak pernik fiksi imajinasi petualangan cinta asmara muda. Setahun yang lalu pula aku sempat berkenalan dengan seorang dokter dan dia mengajakku untuk menikah namun aku menolaknya. Dan aku pun menuliskan sedikit penyesalan dan kebelaguanku. Dan takdir Alloh selalu sempurna dan unix. InsyaAllah, jika Alloh mengijinkan, tanggal 03 Oktober 2015 aku akan menikah dengan seorang akhwat dokter hewan alumni IPB. Takdir Alloh selalu sempurna. Apa yang terlintas ketika menulis tak pernah membayangkan akan menjadi sebuah kenyataan. Suatu hari calon istriku bertutur, "Aa, setelah nikah nanti kita nostalgia ke IPB yaa..." Alloh Akbar.. Aku bertakbir berkali-kali. Justru inilah yang kuidam-idamkan bertahun-tahun yang lalu. Menikmati taman dan hutan IPB bersama istriku. Sempat di tahun 2011 aku bernostalgia ke IPB. Di temani salah seorang sahabatku. Dan aku merasakan b...

Wanita Idamanku

"Akh, apakah kita akan menemukan sosok perempuan yang tulus mencintai kita? Yang akan mendampingi kita tanpa mengeluh?" Ujar Hamid tanpa melihatku. Matanya tertuju langsung ke arah dua orang nelayan laki-laki dan wanita paruh baya yang menggotong sebuah ember yang berisi ikan. Kutatap Hamid seksama. Ucapannya membangunkan mimpi tidurku. Ucapannya terngiang-ngiang dengan nyaringnya di gendang telingaku. Adakah wanita yang tulus mencintaiku? Mendampingiku tanpa mengeluh?