Langsung ke konten utama

Takdir Alloh yang Sempurna

Tiga tahun yang lalu aku pernah menulis sebuah kisah fiksi yang berjudul "Romansa Cinta IPB" dengan segala pernak pernik fiksi imajinasi petualangan cinta asmara muda.

Setahun yang lalu pula aku sempat berkenalan dengan seorang dokter dan dia mengajakku untuk menikah namun aku menolaknya. Dan aku pun menuliskan sedikit penyesalan dan kebelaguanku.

Dan takdir Alloh selalu sempurna dan unix. InsyaAllah, jika Alloh mengijinkan, tanggal 03 Oktober 2015 aku akan menikah dengan seorang akhwat dokter hewan alumni IPB. Takdir Alloh selalu sempurna.

Apa yang terlintas ketika menulis tak pernah membayangkan akan menjadi sebuah kenyataan. Suatu hari calon istriku bertutur, "Aa, setelah nikah nanti kita nostalgia ke IPB yaa..."

Alloh Akbar.. Aku bertakbir berkali-kali. Justru inilah yang kuidam-idamkan bertahun-tahun yang lalu. Menikmati taman dan hutan IPB bersama istriku.

Sempat di tahun 2011 aku bernostalgia ke IPB. Di temani salah seorang sahabatku. Dan aku merasakan betapa aku membutuhkan seseorang guide yang bisa merasakan apa yang kurasakan. Maha Kuasa Alloh dengan kesempurnaan takdir-Nya.

Melihat takdir cintaku sempat aku bersuudhon kepada Alloh, aku merasa takut jika ini adalah istidraj. Sebuah kenikmatan yang meninabobokanku dengan kemaksiatan. Namun, setelah merenung sejenak. Tak sepantasnya aku bersuudhon kepada Alloh. Bisa jadi ini adalah cara Alloh agar aku menjadi pemuda muslim yang baik dengan bersegera menyempurnakan dien.

Alhamdulillah. Takdir Alloh selalu sempurna.

Raden Enen Rosna Manggung & Muhammad Rizqi Gumilar

Semoga Alloh memberkahi hidup kami berdua. Semoga Alloh menjadikan kami keluarga sakinnah mawaddah warohmah. Semoga Alloh mengaruniakan kami anak-anak yang sholeh dan sholehah. Aamiin..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.