Langsung ke konten utama

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu...

========

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu... Yang hanya karena masalah menghadiahkan fatehah saja, sebagian kaum muslimin berhasil digiring utk geger, seakan itu masalah terbesar Indonesia saat ini...

Padahal sudah sangat masyhur bahwa ini hanyalah masalah fikih yg diperselisihkan oleh para imam madzhab, bahkan antara NU dan Muhammadiyah pun berselisih pendapat dlm masalah ini.

Malahan mereka yg jelas-jelas menyuarakan bahwa semua agama itu sama dan benar, bolehnya muslimah menikah dg non muslim, bahkan bolehnya menikah sesama jenis, malah dibiarkan saja, tidak ada sanksi apapun dr pihak terkait... padahal pemahaman itu ditentang oleh seluruh imam kaum muslimin.

Aku bukan sedang membela Teuku Wisnu... hanya saja sangat ironis sekali, bila saudara kita dibully karena memilih pendapatnya IMAM SYAFII yg diagungkan oleh mayoritas penduduk Indonesia.

Imam Syafii -rohimahulloh- mengatakan:

"Yang bisa sampai kepada mayit dari perbuatan dan amalan orang lain ada tiga: (1) haji yg ditunaikan untuknya, (2) harta yg disedekahkan untuknya, atau digunakan untuk melunasi hutangnya, (3) dan do'a.

Adapun selain amalan-amalan itu, seperti shalat dan puasa, maka itu untuk pelakunya, tidak bisa untuk mayit. [Kitab: Al-Um 4/126].

Bahkan Imam Nawawi -rohimahulloh- dengan sangat tegas sekali mengatakan:

"Adapun amalan membaca Alqur'an, maka yang MASYHUR dari pendapatnya Imam Syafii; bahwa amalan membaca Alqur'an itu tidak bisa sampai pahalanya kepada mayit". [syarah shahih muslim: 1/90].

Begitu pula Imam Ibnu Katsir -rohimahulloh-… ketika beliau menafsiri ayat (yang artinya): "Tidaklah manusia itu memperoleh, KECUALI apa yg diusahakannya saja". [QS. An-Najm:53], beliau mengatakan:

"Dari ayat yang mulia ini, Imam Syafii -rohimahulloh- dan siapapun yg mengikutinya menyimpulkan bahwa 'amalan membaca' tidak bisa sampai kepada mayit hadiah pahalanya, karena itu bukan termasuk amalan para mayit, bukan pula termasuk usaha para mayit.

Oleh karena itulah Rasulullah -shollallohu alaihi wasallam- tidak mengajak umatnya kepada amalan itu, beliau juga tidak menganjurkan umatnya untuk melakukannya.

Bahkan beliau tidak mengarahkan umatnya kepada amalan itu, baik secara tegas, maupun secara isyarat.

Hal itu juga tidak pernah dinukil dari satupun sahabat Nabi -rodhiallohu anhum-, seandainya amalan itu suatu kebaikan, tentunya mereka telah mendahului kita dalam melakukannya.

Dan di dalam ranah ibadah taqarrub, itu hanya boleh diambil dari sumber nash-nash saja, dia tidak boleh diambil dari sumber qiyas (analogi) dan pendapat-pendapat manusia". [Tafsir Ibnu Katsir: 7/465].

-----------

Inilah pendapat Imam Syafii -rohimahulloh- yang ingin saya bela…

Sekali lagi, saya ingin bertanya, dan jawablah dengan jujur dari lubuk hati yang paling dalam, pantaskah saudara kita Teuku Wisnu dibully karena memilih pendapat Imam Syafii -rohimahulloh- yang diagungkan oleh mayoritas penduduk Indonesia?

Atau benarkah anggapan sebagian orang, bahwa isu-isu kecil seperti ini -yang penting bisa merugikan Umat Islam- sengaja dibesar-besarkan oleh media, untuk mengalihkan perhatian mereka dari permasalahan bangsa yg jauh lebih besar dan sedang dihadapi Indonesia saat ini?

Entahlah, mungkin banyak dari Anda mengetahui jawabannya...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.