Aku tahu rizkiku tak mungkin diambil orang lain, karenanya hatiku tenang.
Aku tahu amalku tak mungkin dilakukan orang lain, karenanya aku sibukkan diriku untuk beramal.
Aku tahu Allah selalu melihatku, karenanya aku malu bila Dia melihatku melakukan maksiat.
Aku tahu kematian menantiku, karenanya kupersiapkan bekal untuk bertemu Rabb -ku.
Akhi, berapa kali antum khianati perjanjian antum dengan Allah? Bukankah teramat sering?
Antum di malam hari tahajjud dengan uraian air mata memelas ampunan tapi di siang hari antum ikuti hawa nafsu hingga lupa akan Allah.
Dan berapa kali pula antum shaum di siang hari atau memberikan taujih rabbany kepada
orang lain, lalu di malam hari antum
tertidur lelap berbuat maksiat?
Allahumma, bagaimana mungkin aku
punya besar rasa akan menggapai
ridha-Mu sedangkan aku amat tau
akan keadaan diriku sendiri. Ampuni
aku Tuhanku. Allahumma innaka
'afuwwun karimun tuhibbu al-’ afwa
fa-’fu ‘anny!
Akhi, di tengah gelapnya malam, di
tengah dinginnya malam, di tengah
senyapnya malam, tahukah antum
bahwa ada laki- laki yang lama tegak
dalam rakaat tahajjud-nya , atau ada
wanita khusyu’ berwajah syahdu
berurai air mata yang tersungkur
sendu di atas sajadahnya.
Akhi, ikutilah jejak langkah mereka!
Hiasilah malam- malammu seperti
mereka berzikir dan tetap dalam
ketaatan kepada Rabb -nya ! Bacalah
Qur’an seperti mereka! Sedih dan
sendu berhiaskan isak tangis khauf
kepada Rabb mereka. Lembutkanlah
hatimu seperti lembutnya hati
mereka! Ikhlas, senantiasa hanya
mengharapkan keridhaan Rabb
mereka. Alahai betapa sucinya…
Jadikanlah cintamu seperti cinta
mereka! Tiada terbagi sekeping jua
untuk harta, tahta dan pria/wanita .
Akhi, maukah antum seperti mereka?
Author: Irfan Permana Abu Hawariyah
(Allahumma irhamhu. Amin! )
Aku tahu amalku tak mungkin dilakukan orang lain, karenanya aku sibukkan diriku untuk beramal.
Aku tahu Allah selalu melihatku, karenanya aku malu bila Dia melihatku melakukan maksiat.
Aku tahu kematian menantiku, karenanya kupersiapkan bekal untuk bertemu Rabb -ku.
Akhi, berapa kali antum khianati perjanjian antum dengan Allah? Bukankah teramat sering?
Antum di malam hari tahajjud dengan uraian air mata memelas ampunan tapi di siang hari antum ikuti hawa nafsu hingga lupa akan Allah.
Dan berapa kali pula antum shaum di siang hari atau memberikan taujih rabbany kepada
orang lain, lalu di malam hari antum
tertidur lelap berbuat maksiat?
Allahumma, bagaimana mungkin aku
punya besar rasa akan menggapai
ridha-Mu sedangkan aku amat tau
akan keadaan diriku sendiri. Ampuni
aku Tuhanku. Allahumma innaka
'afuwwun karimun tuhibbu al-’ afwa
fa-’fu ‘anny!
Akhi, di tengah gelapnya malam, di
tengah dinginnya malam, di tengah
senyapnya malam, tahukah antum
bahwa ada laki- laki yang lama tegak
dalam rakaat tahajjud-nya , atau ada
wanita khusyu’ berwajah syahdu
berurai air mata yang tersungkur
sendu di atas sajadahnya.
Akhi, ikutilah jejak langkah mereka!
Hiasilah malam- malammu seperti
mereka berzikir dan tetap dalam
ketaatan kepada Rabb -nya ! Bacalah
Qur’an seperti mereka! Sedih dan
sendu berhiaskan isak tangis khauf
kepada Rabb mereka. Lembutkanlah
hatimu seperti lembutnya hati
mereka! Ikhlas, senantiasa hanya
mengharapkan keridhaan Rabb
mereka. Alahai betapa sucinya…
Jadikanlah cintamu seperti cinta
mereka! Tiada terbagi sekeping jua
untuk harta, tahta dan pria/wanita .
Akhi, maukah antum seperti mereka?
Author: Irfan Permana Abu Hawariyah
(Allahumma irhamhu. Amin! )
Published with Blogger-droid v2.0.2
Komentar