Langsung ke konten utama

MY BEST FRIEND

MY BEST FRIEND


"Suami juara kebanggaanku,salam cinta from sahabat terbaikmu" Aku tersenyum puas membaca secarik kertas yg tertempel di atas tulisan dindingku.. komentar yg sangat manis..komentar sahabat terbaikku,istriku yg termanis.


Begitulah keluarga kecil kami..semuanya serba tulisan..tak pernah jauh dari tulisan.. sebuah pelatihan gratis nan unik antara aku dan sahabat terbaikku..


Kami memang bukan penulis. Tapi mengutarakan hati dan pikiran lewat kata sungguh indah,unik dan tentu saja sangat manis.


Sehari pasca menikah aku langsung memasang papan pengumuman kecil di ruang makan rumah mungil kami. Mirip mading anak TK. Ya kami memang keluarga TK alias baru (sekolah) menikah.


Lalu ku tulis di atasnya, "Kawan terbaikku,jangan lupa y katakan apa yg ingin kamu katakan..tentangku..tentang kita..apa pun itu..baik kritik,saran dan caci maki..katakan dengan cinta..caci maki cinta"


Sebenarnya media komunikasi kami bukan hanya "mading" kecil ini..kadang kami melakukannya dengan saling tukar diary. Setiap hari kami mewajibkan diri untuk menulis diary. Diaru cinta.


Sengaja untuk mengasah bakat menulis terpendam kami. Awalnya sang kawan merasa berat,tapi kukatakan ini demi masa depan kami n anak kami.  Akhirnya dengan toleransi "seminggu harus ad empat halaman", sang kawan mulai terbiasa bahkan tulisannya sangat membumi yg terkadang membuatku manggut2 bahkan menangis.


Tapi sebenarnya komunikasi utama kami sama halnya seperti keluarga lain, komunikasi langsung. Biasanya kami lakukan sebelum tidur malam dengan suasana santai n sangat privasi. Dengan menyediakan waktu sejam untuk "ngobrol n curhat". Semua masalah kami uraikan dan cari solusinya.. Semua cita & harapan kami ungkapkan dan tentu saja diakhiri kecupan manis penuh cinta di kening.


Buat kami mengumbar masalah di depan orang lain sama saja membuka aurat or aib kami sendiri. Komunikasi model mading,diary hanyalah sebuah model unik yg tidak semua orang suka n lakukan.


Aku tersenyum, lalu ku tempel komentarku, "Terima kasih sahabat, tanpamu siapalah diriku ini, your best friend"..


Published with Blogger-droid v2.0.4

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.