"Tuk." Terdengar suara benda jatuh dari dompetku. Ah, ternyata KTP-ku terjatuh saat aku hendak mengambil dompetku. Kuambil segera KTP-ku yang tergeletak di lantai marmer putih. Spontan kutiup untuk membersihkannya dari debu. Mataku pun menyusuri titian huruf yang bersinergi menjadi sebuah identitas diriku.
Tiba-tiba mataku terhenti sejenak di bagian identitas "Agama". Tertulis dengan huruf kapital bahwa agamaku adalah ISLAM.
Islam. Agamaku Islam. Allohu Akbar. Ternyata aku bukan hanya pemuda tanpa embel-embel. Di belakang kata "Pemuda" ada kata yang menjadi
Komentar