Langsung ke konten utama

Discuss 4

Pak Eliezer Wira Chandra sepertinya tidak punya argumentasi lain selain ucapan "Fb bikinan kafir, motor, mobil, dsb"

Begini y mas bro, saya tidak akan menyebut Anda bodoh, saya cuma mau menjelaskan. Dalam Islam, teknologi itu ada dua: bermanfaat atau tidak bermanfaat. Teknologi yany baik tidak mengenal agama tertentu. Klo teknologinya bermanfaat, dia bermanfaat untuk semua orang tanpa mengenal agama tertentu.

Anda mungkin merasa Barat yg menciptakan teknologi adalah mewakili kekristenan Anda. Anda salah besar bos. Justru Barat maju sekarang karena Barat meninggalkan ajaran agama Kristen yg problematic. Anda mungkin lupa bagaimana Galileo dan Covernicus dimusuhi gereja karena teori keilmuannya. Artinya justru gereja dengan segala pendetanya melarang inovasi teknologi.

Kemajuan Barat sekarang adalah andil dari para sarjana2 barat dan sebagian pemuda Kristen yang belajar kepada ilmuan2 muslim di Negara Islam Andalusia.

Anda tahu Averroes (Ibnu Rusyd) dia adalah penulis buku "Kitab Kuliyah fith-Thibb" (Encyclopaedia of Medicine) yang terdiri dari 16 jilid, yang pernah di terjemahkan ke dalam bahasa Latin kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dgn judul “General Rules of Medicine” buku wajib di universitas2 di Eropa.

Atau misakan Ibnu Sina. Yang ahli kedokteran juga. Tp kita umat muslim tidak pernah tuh melarang inovasi teknologi atau mengaku2 teknologi. Makanya buat saya Anda itu lucu. Mengaku2 pemilik teknologi padahal sejarah membuktikan bagaimana peran gereja dalam membunuhi dan memusuhi ilmuwan2.

Saya waktu SD belajar Aljabar tidak pernah saya melarang mereka ikut belajar karena mereka kafir. Atau ketika saya memasak makanan di kantor trus teman kantor saya yg non muslim minta makanan kemudian saya mengucapkan, "Ini makanan saya, Anda tidak boleh makan karena Anda kafir." Saya pikir saya gila kalau mengatakan itu. Anda?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.