Langsung ke konten utama

"GERIMIS MALAM"


Aku tahu apa yang kamu rasakan.. Aku tahu. Aku bersedih saat melihatmu bersedih. Aku menangis saat melihatmu menangis. Sahabat, cintaku padamu takkan pernah lekang karena waktu..

Menerima kenyataan hidup tidaklah gampang tapi fahamilah, kenyataan adalah fakta yang sudah terjadi. Biarkanlah yang terjadi biarlah terjadi. Biarkanlah yang lalu biarlah berlalu. Tak bisa lagi kita mengadili masa lalu..lepaskan.. biarkanlah..

Suatu saat nanti... Mungkin besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan, laki-laki terbaik pilihan Allah itu akan datang padamu, kawan.

Yang terpenting adalah kesiapanmu menyambut dirinya, yang terpenting adalah optimisme-mu akan kedatangan dirinya, yg terpenting adalah tetap n trus berharap akan kehadiran dirinya.

Selama harapan,optimisme selalu hadir dlm dirimu. Tunggu saja..tak akan lama dia kan datang padamu..

Ketakutan itu wajar.. Manusiawi. Tetapi ingatlah, ketakutan biasanya memicu kenyataan. Takut jatuh, akhirnya jatuh. Takut gagal, akhirnya gagal. Takut tidak menikah, akhirnya...

Open mind. Bukalah pikiranmu dengan apapun dengan siapa pun. Banyak gadis yg terlalu kaku dengan standar suami ideal. Ketampanan yg ideal, kekayaan yg ideal,gelar akademik yg ideal, karier or krjaan yg ideal, and ideal-ideal lainnya.

Kekakuan ataw kengototan standar suami ideal inilah yg terkadang menghambat "sameone like u"..

Tarik nafas dalam-dalam perlahan saja, hembuskanlah jua perlahan saja. Tersenyumlah!

"Sesungguhnya Allah telah menyiapkan untuk mu sahabat, someone.. jodoh terbaik pilihan Allah.. Bersabarlah.."

"Ya Allah...,karuniakanlah dirinya seseorang laki-laki terbaik,jodoh terbaik pilihan-Mu,yg kan membahagiakan kehidupannya,dan terutama laki-laki yg taat kepada-Mu. Amin."

Sahabatmu, Muhammad R. Gumilar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.