Suatu hari gue dan beberapa teman touring ke daerah puncak Bogor. Salah seorang dari kami hobi sekali kebut-kebutan dan selap selip tanpa takut kecelakaan. Sebut saja namanya Hamid.
Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh jua. Begitu juga dengan si Hamid ini. Tak sengaja motornya menyenggol sebuah mobil sedan merah sampai terlihat baret bekas senggolannya. Sang sopir pun berteriak marah.
"G*b**k sia. Kadie sia b***ng. Turun sia." Hamid yang masih kaget dengan senggolannya nampak semakin kaget dan ketakutan saja mendengar teriakan itu. Gue dan sebagian teman yang tepat di belakangnya segera menghampiri Sang Supir yang sedang menunjuk-nunjuk muka Si Hamid.
"Lihat sama lo. Mobil baru gua baret. Lo bener-bener buat gua marah. Ini tuh mahal tau belinya." Muka Sang Sopir memerah saking marahnya. Hamid sendiri hanya diam dan hampir menangis. Hmhm.. "Si Hamid cuma lagaknya doang kebut-kebutan ternyata cengeng juga." Pikir gue melihat sikap Si Hamid.
"Pokoknya lo harus ganti. Ganti sekian juta. Titik." Kembali Sang Sopir sedan merah teriak-teriak.
"Maaf, pak gak sengaja. Waduh pak, boro-boro sekian juta. Buat makan aja susah. Ini juga motor nyicil pak." Hamid nampak memelas.
"Bodo amat. Pokoknya lo harus ganti. Gue bener-bener sakit. Lo tau gak sih, sakitnya tuh di sini.. " Ujar Sang sopir sambil menyentuh dadanya dengan gemulai.
Kami yang tepat di belakang mereka berdua spontan berseru, "Owwww..." Sambil menggigit jari. Ternyata oh ternyata...
#Wkwkwkwkwk..
Komentar