Entah di dunia entah di akhirat saat Alloh membuka aib-aibku. Dan aku mungkin hanya bisa tertunduk lesu mengguguk penuh tangisan penyesalan. Sesal memang selalu di akhir.
Beginilah hidup mengajarkan kita. Kita tidak pernah tahu masa depan kita. Mungkin jika saja kita tahu, kita akan berjalan dengan sebenarnya. Tidak harus mampir kesana kemari. Ah, beginilah hidup.
Mungkin kita iri melihat kehidupan beberapa orang sahabat yang begitu mulus perjalanan hidupnya seolah tak ternoda. Sedangkan kita harus ternoda terlebih dahulu. Maha Kuasa Alloh, aku tahu ini adalah sebuah suratan takdir yang harus kujalani.
Memang penyesalan itu memerihkan jiwa kita. Sakit sekali. Air mata pun kering kerontang tak sebanding dengan ruahnya dosa kita.
Hidup harus terus berjalan. Memang kita ini makhluk pendosa. Tapi hidup harus terus berjalan tanpa henti. Menyesali keadaan tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Teruslah bergerak, teruslah berbuat kebajikan semoga saja Alloh mengasihani kita yang hina ini dengan menghapus dosa dan menutupi aib kita.
Dosa iti seperti buah kedondong, luarnya enak tapi dalamnya berbiji duri. Kita tertipu dengan selimut yang menutupi duri itu.
Mungkin sudah saatnya kita memfirasati hidup kita, masa depan kita. Surga itu indah,. Surga itu dijanjikam Alloh untuk kaum muslimin, tapi haruskah kita berpangku tangan tanpa beramal sholih? Ah, mustahil rasanya jika kita berharap surga tapi kita sibuk berbuat nista.
Ya Alloh, aku mengakui semua dosa-dosaku.. Aku mengakuinya.. Sungguh aku menyesalinya. Dan kini aku bersimpuh di hadapan-Mu, berharap ampunan dan kasih sayang-Mu...
Ya Rohman, tak ada yang aku inginkan dalam hidup ini hanya ingin hidup lurus sesuai syariat-Mu. Itu saja sudah cukup buatku.
YA Rohim, jadikanlah aku lelaki yang sholih, yang selalu bersegera dalam kebaikan, yang selalu bersungguh-sungguh dalam ta'at kepada-Mu.
Ya Ghofaar, aku tahu dosaku setinggi gunung sedalam lautan. Aku tahu.. Aku tahu. Aku pun tahu diri untuk tidak meminta lebih kepada-Mu. Aku ingin Engkau mengabulkan pintaku, satu saja, aku ingin menjadi laki-laki yang sholih. Itu saja.
Ya 'Aziz, betapa lemahnya pertahanan diriku terhadap gemerlap dunia. Begitu mudahnya aku terpukau kilau dunia. Aku mohon perlindungan-Mu Ya Rohmaan, perlindungan dari dunia yang sering membuatku lalai dalam mena'ati perintahmu.
Ya Jabbaar, kabulkanlah do'aku.. Aamiin...
Komentar