Langsung ke konten utama

"KONSPIRASI DI BALIK CHARLIE HEBDO"

Gue punya teori konspirasi lain bahwa otak pembantaian di Majalah Charlie Hebdo adalah para pembenci Islam itu sendiri.

Mereka mengorbankan para wartawan dan pemimpin redaksi majalah itu demi keuntungan yang lebih dahsyat. Pertama dan terutama adalah Islam semakin identik dengan terorisme. Dan keuntungan kedua adalah Majalah kontroversial Charlie Hebdo semakin popular bukan hanya di Paris tetapi di dunia. Dan akhirnya kampanye negatif  tentang Islam dan Nabi Muhammad semakin tersebar.

Terlalu banyak cara bagi otak pembunuhan ini agar kambing hitamnya adalah muslim dan Islam.

Pertama, Perancis adalah kota multi ras, etnis dan agama. Dan perkembangan Islam sangat pesat terutama semakin banyaknya imigran-imigran muslim. Tentu saja para imigran muslim ini membawa faham yang bermacam-macam termasuk yang membenci Barat.

Tentu saja otak pembunuhan ini yang notabene berkecimpung dalam dunia reportase sangat faham dan tahu bahwa dalam komunitas muslim ada sekelompok pemuda yang "ekstrim".

Kedua, otak pembunuhan ini kemudian melakukan komunikasi sangat rahasia kepada kelompok muslim ini dan menjabarkan rencana pembunuhan atas Majalah Charlie Hebdo. Tentu saja para pemuda muslim yang mencintai Islam sudah pasti membenci majalah penghina Islam dan nabi itu. Dan mereka pun setuju dengan rencana itu.

Ketiga, Otak pembunuhan itu kemudian memberikan dana kepada calon eksekutor muslim untuk membeli senjata dan perlengkapannya termasuk seragam dan sebagainya. Bahkan mungkin memberikan langsung perlengkapan eksekusi. Namun, kemungkinan besar adalah opsi "lepas tangan" yaitu opsi pertama.

Keempat, Otak pembunuhan mengabarkan tempat dan waktu rapat dewan redaksi kepada eksekutor muslim.

Kelima, Otak pembunuhan memasang atau merekam adegan eksekusi. Ini terbukti dengan adanya beberapa video rekaman pembunuhan. Namun, agar terlihat natural dipergunakanlah perekam amatir. Seperti menggunakan handphone.

Keenam, otak pembunuhan mengabarkan kepada polisi data-data eksekutor. Bahkan berita yang mengatakan bahwa eksekutor diketahui karena kartu namanya berada di mobil adalah permainan yang dimainkan otak pembunuhan ini.

Buat gue, para eksekutor berpakaian begitu rapi dan nampak profesional tidak mungkin meninggalkan kartu nama di mobil. Terlalu sederhana. Sangat tidak logis. Kecuali memang ini adalah permainan Si Otak pembunuhan yang telah menyiapkan mobilnya dan meninggalkan kartu nama eksekutor.

Teori konspirasi ini bagi gue lebih logis dan mudah difahami. Faktanya sekarang mata dunia mengenal Majalah Charlie Hebdo. Dan para pembenci Islam semakin berani melakukan penghinaan kepada Nabi Muhammad.

Dan otak pembunuhan itu adalah orang yang sama dibelakang edisi spesial Majalah Charlie Hebdo yang akan terbit besok. Dan otak pembunuhan ini sekarang sedang tidur nyenyak dengan senyuman bahagia karena "sekali tepuk dua lalat" didapatkan. Dan terutama adalah oplah jutaan eksemplar majalah yang terjual berikut isinya yang menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.