Langsung ke konten utama

Takdir Alloh Selalu Sempurna

"Takdir Alloh Selalu Sempurna"

Dahulu sempat terpikir olehku, kenapa mereka begitu mudah meniti jalan surga? Alur hidupnya begitu lurus tanpa kelokan. Setelah lulus SMA lalu kuliah, setelah lulus kuliah lalu bekerja dan menikah selanjutnya fokus berdakwah.

Mereka mudah sekali meniti jalan surga. Tidak mengalami berbagai macam fase kehidupan yang berat dan melelahkan seperti diriku. Intinya aku menyalahkan takdir Alloh ketika itu. Aku ingin menjadi salah seorang penolong agama Alloh kemudian masuk surga tetapi kenapa jalan yang kutempuh begitu penuh onak dan curam pula? Aku harus mengalami luka yang berdarah-darah dalam jiwa dan pikiranku.

Begitulah rasa hati yang kurasakan beberapa waktu yang lalu. Tentu saja aku berusaha keras mengetuk dinding jiwaku agar berhusnudhon kepada Alloh. Ada banyak ketukan-ketukan jiwa yang terus kuazzamkan ke dalam hatiku.

1. "Sesungguhnya Allah tidak akan berbuat dzolim sedikitpun (kepada hambaNya)" (QS. An-Nisa’:40)

Alloh Maha Tahu yang terbaik untukku. Alloh sangat tahu takdir yang terbaik untuk diriku. Dan fase "ghazwul fikr" adalah takdir sempurna Alloh untuk diriku

2. Alloh sedang menyiapkan diriku di masa depan untuk menjadi sosok yang tangguh dan matang secara keilmuan dan kedewasaan. Mungkin jika aku tidak mengalami fase ini aku tidak akan berani dan siap dalam perang pemikiran di masa depan.

3. Alloh mencintaiku. Karenanya Alloh menggemblengku dalam kancah persilatan dan pergulatan pemikiran agar ketika turun gunung aku telah siap melawan kekafiran berpikir ala liberalism dan secularism.

4. Alloh sedang menguji kesabaranku. Jika aku bersabar dan terus bergerak dalam jalan dakwah mungkin saja Alloh akan meninggikan derajatku.

Hidup memang berproses. Terus bergerak adalah kunci kesuksesan apalagi jika gerak dan langkah kita demi cita-cita dakwah dan kebangkitan ummat. Dan insyaAlloh janji surganya Alloh datanglah pasti. Semoga...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.