Langsung ke konten utama

SERUAN KEBANGKITAN

Kepada kalian para pemuda islam yang bangga dengan keislamannya.
Kepada kalian yang mengaku mencintai Islam.
Kepada kalian yang punya HARGA DIRI sebagai Muslim.
Inilah seruanku.

Para aktivis Liberal yang sering menghina syariat Islam.
Para aktivis sekular yang sering mencaci agama kita.
Para aktivis Syiah yang sering menghina para sahabat nabi dan ulama kita.
Para aktivis misionaris yang sering menolak UU berbau Islam.
Sekarang telah berdiri tegak dan berteriak lantang di belakang Jokowi.

Apakah kalian akan diam?
Apakah kalian akan membisu?
Apakah kalian akan masa bodo?
Apakah kalian akan membiarkan Islam diolok-olok dan dihinakan para durjana itu?

TUNJUKKAN HARGA DIRI KALIAN.
TUNJUKKAN KEBANGGAAN KALIAN SEBAGAI MUSLIM.

Perang peradaban itu nyata. Benturan peradaban (clash of civilization) itu terjadi.
Jika kita selalu diam. Kita akan ditindas. Agama kita akan dijadikan olok-olokan.
APAKAH KALIAN AKAN MEMBIARKAN INI TERJADI?

Ketika saudara-saudara kita dibantai di wilayah lain.
Ketika para wanita muslimah dilecehkan dan dihinakan.
DIMANAKAH KITA? DIMANAKAH KITA?

Apakah kalian tahu mengapa itu terjadi?

KARENA KITA YANG MEMBIARKANNYA.
KARENA HARGA DIRI ISLAM KITA HILANG.
KARENA IZZAH ISLAM KITA MENGUAP PERGI.
KARENA RASA BANGGA SEBAGAI MUSLIM TELAH LUNTUR.

BANGKITLAH KALIAN PARA PEMUDA.
TUNJUKKANLAH KEPADA DUNIA BAHWA ISLAM AKAN SEGERA BANGKIT
TUNJUKKANLAH KEPADA PARA LIBERALIS SEKULARIS BAHWA KITA TIDAK MATI
KITA MASIH HIDUP
KITA MASIH PUNYA HARGA DIRI
KITA AKAN BANGKIT
MELAWAN PENINDASAN PARA DURJANA PEMBENCI ISLAM.

Ketika Musdah Mulia Tim Sukses Jokowi mengolok-olok ajaran Islam.
Apakah kita akan membiarkannya mendapatkan akses kekuasaan menyebarkan proyek liberalisasi dan sekularisasinya?

KITA HARUS BANGKIT MELAWANNYA.
KITA HARUS BERDIRI TEGAK DAN MENANTANG SIAPAPUN YANG HENDAK MENGHINA ISLAM

Aku tidak menyeru kalian memilih Prabowo.
Aku hanya menyeru kalian agar tidak memilih Jokowi.
Karena gerbong yang dia bawa terlalu berbahaya bagi ummat dan masa depan Islam.
Jika kalian hendak golput atau memilih Prabowo. Itu hak kalian.

Prabowo dan Jokowi bukan sekedar personal. Mereka adalah sebuah gerakan dengan berbagai Isme dan kepentingan. Termasuk tim sukses, partai pengusung dan para pendukungnya.
Dan para aktivis liberal & sekular penghina ajaran Islam. Terang-terangan berdiri di belakang Jokowi.

Kita tidak akan membiarkannya melenggang bebas.
Kita lebih mencintai Islam dibanding Jokowi.

JIKA KALIAN MUSLIM TUNJUKKAN KEPEDULIAN KALIAN SEBAGAI MUSLIM DENGAN MENOLAK SEBUAH GERAKAN LIBERALISASI DAN SEKULARISASI.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.