Kantor pusat itu ada dua, satu di Ancol satu lagi di Kemayoran. Kalo mau memilih, gue lebih bahagia yang di Ancol.
Selama di Kemayoran gue merasa jadi laki-laki genit. Sebentar-sebentar ngaca, cuci muka, dandan, make ponds for man, rapihin baju, de el el. Dan itu (jujur) cape banget.
Iya, di kemayoran segala macam keindahan para waria, eh salah, para wanita or para gadis nampak menggoda kilaunya. Wajah-wajah bak batu pualam nan mulus hilir mudik silih berganti. Menundukan dan memalingkan muka pun seolah tak mampu mengendalikan gejolak perasaan.
Memang mereka bukan berarti suka sama gue atau gue nyari perhatian mereka tetapi perasaan atau keinginan tampil fresh dan gagah muncul karena akan bergaul dengan para aduhai itu.
Minyak wangi si nyong-nyong gue yang baru aja gue beli di Pasar Jiung (wkwkwkwk...) cepet banget abisnya. Gile bener. Dan gue merasa pipi gue makin tipis aja digosok-gosok biore for man.
Beda dengan di Ancol, bergaulnya dengan para jagoan semua. Jadinya, gak terlalu mempedulikan penampilan. Bebas gak peduli. Pake deodoran sih pasti cuma gak sedetail kayak di Kemayoran.
Dan sekarang gue mulai kangen Ancol. Entah kapan. Walaupun isunya sebulan lagi. Ah, semoga cepat kembali karena gue mulai lelah dandan... Wkwkwkwk...
Selama di Kemayoran gue merasa jadi laki-laki genit. Sebentar-sebentar ngaca, cuci muka, dandan, make ponds for man, rapihin baju, de el el. Dan itu (jujur) cape banget.
Iya, di kemayoran segala macam keindahan para waria, eh salah, para wanita or para gadis nampak menggoda kilaunya. Wajah-wajah bak batu pualam nan mulus hilir mudik silih berganti. Menundukan dan memalingkan muka pun seolah tak mampu mengendalikan gejolak perasaan.
Memang mereka bukan berarti suka sama gue atau gue nyari perhatian mereka tetapi perasaan atau keinginan tampil fresh dan gagah muncul karena akan bergaul dengan para aduhai itu.
Minyak wangi si nyong-nyong gue yang baru aja gue beli di Pasar Jiung (wkwkwkwk...) cepet banget abisnya. Gile bener. Dan gue merasa pipi gue makin tipis aja digosok-gosok biore for man.
Beda dengan di Ancol, bergaulnya dengan para jagoan semua. Jadinya, gak terlalu mempedulikan penampilan. Bebas gak peduli. Pake deodoran sih pasti cuma gak sedetail kayak di Kemayoran.
Dan sekarang gue mulai kangen Ancol. Entah kapan. Walaupun isunya sebulan lagi. Ah, semoga cepat kembali karena gue mulai lelah dandan... Wkwkwkwk...
Komentar