Hari yang ku tunggu kini tiba, duduk berdua di singgasana cinta bak raja dan ratu sehari. Aakhh bahagianya merayakan cinta.
Ya, hari ini tepat diusiaku yang ke 24 aku resmi menjadi seorang istri dari pangeran berkuda putihku. Laki-laki yang sangat tampan bagiku dan mungkin kalian juga beranggapan yang sama. Iya kan... !!!!. Tapi ku anggap itu bonus dari Allah untukku. Yang terpenting dia adalah sosok mengagumkan yang insyaAllah mampu menuntunku menuju syurgaNYA. Aamiin..
Pesta yang sederhana namun menyimpan banyak sejarah dalam perjalanan cinta kami. Para tamu undangan datang silih berganti memberikan ucapan selamat dan doa. Kebahagiaan bertumpah ruah disini, aku merasa akulah wanita paling bahagia dan paling beruntung sedunia. Subhanallah..
Hari-hari berlalu kebahagiaan pun datang silih berganti, suamiku begitu sangat menyayangiku, setiap hari ia selalu memberikan kejutan- kejutan romantis untukku. Akupun begitu, seusai pulang kerja aku selalu membersihkan telapak kakinya, merawatnya, menjaganya dengan sepenuh hati.
Suatu hari, "Assalamualaikum.. sayang, a pulang".
"Waalaikumussalam sayang". seperti biasa aku pun menyambutnya dengan penuh cinta. Sambil ngobrol aku bukakan sepatunya dan sudah menjadi kewajiban untukku membersihkan telapak kakinya.
"Sayang hari ini cantik sekali, pantas hari ini a pengen cepet pulang ke rumah".
"Hmhmm, cuma hari ini aja ya sayang, Emang kemarin-kemarin ngga?".
"Ya kemarin-kemarin juga dong sayang, bidadariku ini tiada tandingannya".
"Hehe, suamiku bisa aja". Aku pun tersipu malu mendengarnya.
"Ya sudah sayang mandi dulu gih sana. Setelah itu makan. Istrimu udah siapin menu spesial untuk pangeranku tercinta".
"Waah kalo gitu a langsung makan aja deh sayang".
"Ikh bau sayang". Dengan manja ku memeluk tubuhnya.
"Bau kok di peluk".
"Aaah". Sambil ku lepaskan pelukanku.
"......."
Begitulah sepenggal kisah romantis yang selalu kami jalani.
Singkat cerita, sekarang usia pernikahan kami sudah menginjak 2 tahun. kebahagiaan terus saja mengalir ditambah dengan kehadiran putri pertama kami yang sangat cantik dan lucu. Kelak ia akan menjadi anak yang sholehah. Aamiin..
Suatu malam, kami duduk berdua diatas kasur yang empuk, suamiku tampaknya ingin menyampaikan sesuatu. Namun dimata indahnya terlihat rasa bingung yang melanda.
"Sayang kenapa?, ko terlihat gelisah..". Ku coba bertanya dari hati ke hati. Kemudian ia memelukku dan berkata
"Sayang.."
"Iya, ada apa sayang?"
"Sayang masih ingat ga. dulu sebelum kita nikah, kita pernah bahas tentang poligami. Dulu sayang setuju kalo a punya istri lebih dari satu, apa itu masih berlaku hingga sekarang?".
Ku langsung lepas pelukannya dan memandang wajahnya tanpa bicara apa-apa.
"Emmm. Sayang jangan marah... a cuma nanya aja ko". Terlihat rasa takut diwajahnya.
"Engga ko sayang, memangnya perempuan mana yang akhirnya bisa menarik perhatian a lagi?, kalo begitu bawa kesini, kenalkan padaku. Nanti langsung kita bahas soal pernikahan a"
"Sayang ga marah?, E..emmm ngga secepat itu sayang, biar a kenal dia lebih dekat dlu"
"Loh buat apa lagi?, kalo a udah siap ya langsung aja. Kalo semakin lama justru itu hanya akan buat a berdosa aja. Khawatir terjadi fitnah, mending langsung nikah aja. Biar aku yang menilai apakah dia baik atau tidak buat a. dan a harus kasih tau bahwa posisinya adalah sebagai istri kedua".
"Sayang ko bisa berkata seperti itu, sayang tau kan resikonya kalo dimadu?"
"Tau.. terus kenapa?, aku cuma ingin bahagiain suamiku. Dan itu juga udah jadi komitmen kita dari awal kan".
"Hmmmm, makasih sayang. Secepatnya a kenalin perempuan itu ke sayang".
"Iya sayang. Semoga niat kita membangun kerajaan dakwah diridhoi Allah".
"Aamiin"
"..."
Akhirnya ia pun kembali memelukku dan tak henti berkata "a love U sayang".
Ting tong ting tong ting tong......
Terdengar bunyi alarm di Hp ku. Itu berarti waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi. Dan akupun terbangun, aku hanya bisa menghela nafas panjang setelah tau kisah singkat tadi hanyalah mimpi belaka. Mimpi membangun sebuah kerajaan dakwah dengan cinta. Punya anak-anak yg sholeh dan sholehah. Hmhmmm..
Aku kembali tersadar bahwa lelaki yang sangat aku sayangi kini sudah memilih perempuan lain. Aku pun sadar bahwa perempuan itu untuk dipilih bukan memilih, jadi wajar dengan berbagai pertimbangan dia lebih memilih perempuan itu ketimbang aku. Entahlah, apakah rencana awal kita membangun kerajaan dakwah bisa tercapai atau tidak. Kembali lagi pada logika bahwa manusia hanya bisa berencana, hakikatnya Allah lah yang punya skenario dan yakini itu adalah yang terbaik buat kita.
masih tetap berharap bahwa suatu saat nanti apa yang telah kita rencanakan akan terwujud.
Dan aku masih menunggumu disini, di kota kecil yang dulu sering kamu kunjungi.
Komentar