Langsung ke konten utama

Memilih Caleg Yang Manusia

Sebentar lagi PEMILU, kawans. Gw sih pastinya memilih caleg-caleg yang baik dan muslim. Bukan caleg-caleg syiah bin sesat, caleg-caleg liberalis dan caleg-caleg kafir.

Dan gw melihat caleg-caleg manusia dari PKS masih lebih baik dari caleg-caleg partai lain. Okelah caleg-caleg PKS tidak sesempurna iman dan gak sesholeh kalian. Setidaknya gw percaya hidup mereka untuk dakwah Islam dan maslahat ummat. Bukan mencari kekuasaan dan keuntungan sendiri apalagi membuat aturan-aturan anti Islam.

Caleg-caleg manusia dari PKS cuma manusia biasa, kawans. Begitu pula caleg-caleg partai lain. Silahkan lihat dan pilihlah caleg yang lebih baik diantara caleg-caleg manusia itu.

Caleg-caleg PKS bukanlah kumpulan para malaikat yang suci. Tapi, caleg-caleg PKS adalah caleg-caleg manusia yang disebut sebagai kader-kader terpilih yang setiap pekannya mengkaji keislaman, merajinkan tilawah Alquran, puasa sunnah dan sholat malam. Dan itu tentu saja jauh lebih baik dari pada caleg partai lain yang melakukan sebaliknya.

Sekali lagi, pilihlah diantara caleg-caleg manusia biasa ini yang kejelekannya sedikit. Itu saja. Dan demi kemaslahatan ummat, demi mencegah caleg-caleg syiah, sesat dan pembenci Islam. Aku akan memilih caleg-caleg PKS. Titik.

Masa bodo orang mau bilang apa. Toh gw memilih caleg-caleg manusia kok, bukan caleg-caleg malaikat yang bersih dari noda. Setidaknya gw memilih caleg yang buruknya sedikit dan terutama menjalankan syariat Islam dalam kesehariannya. Itu saja sudah cukup.

So, jangan gadaikan caleg muslim yg baik dengan sepuluh ribu atau dua puluh ribu rupiah. Demi pemerintahan dan parlemen yang baik pilihlah caleg-caleg manusia dari PKS. (sekali lagi) Walaupun mereka hanyalah para caleg manusia biasa, setidaknya jauh lebih baik dari pada caleg kaum sesat, liberalis, kafir dan awam yang nantinya menguasai pemerintahan dan parlemen.

Berbuat sedikit demi ummat jauh lebih baik dari pada membiarkan para durjana membuat UU anti Islam..

Apakah kalian ingin dikuasai para penguasa dan wakil-wakil yang sesat, yang awam, yang liberalis, yang kafir dan membuat aturan-aturan anti Islam? Jika tidak, pilihlah caleg-caleg manusia dari PKS. Jika mereka menyeleweng dari syariat, kita ingatkan dan datangi rumahnya. InsyaAlloh pintu rumah mereka terbuka 24 jam untuk kita. Jika tetap menyeleweng, mungkin saatnya kita gantung mereka.

Untuk kalian para caleg-caleg manusia dari PKS. Sekali kalian menyeleweng, dakwah yang dibangun puluhan tahun akan hancur tak tersisa. Dan kita pun harus membangun dari nol kembali. Cukuplah peristiwa kemarin menjadi hikmah. Sekarang saatnya kita menatap masa depan dan berjanji kepada Alloh dan ummat untuk berjihad sampai mati demi Islam dan ummat. Takbiiir!!!  Allohu Akbar!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

13 Kasus Korupsi yang Belum Terselesaikan Versi ICW

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memiliki tantangan yang tidak mudah dalam pemberantasan korupsi. Nah, di bawah kepemimpinan pimpinan baru KPK nantinya, setidaknya ada 13 kasus korupsi yang harus dibereskan. Berikut ini 13 kasus korupsi yang belum terselesaikan versi Indonesia Corruption Watch: 1. Kasus korupsi bailout Bank Century 2. Suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior BI 3. Kasus Nazaruddin sepeti wisma atlet dan hambalang 4. Kasus mafia pajak yang berkaitan dengan Gayus Tambunan dan jejaring mafia yang lain 5. Rekening gendut jenderal Polri 6. Suap program Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di Kemenakertrans 7. Korupsi hibah kereta api di Kemenhub 8. Korupsi pengadan solar home system (SHS) di Kementerian ESDM 9. Korupsi sektor kehutanan khususnya di Pelalawan Riau 10. Kasus mafia anggaran berdasar laporan Wa Ode Nurhayati 11. Kasus korupsi sektor migas dan tambang yang melibatkan Freeport Newmont...

Memendam Rasa

Bertahun-tahun aku hidup dalam pendaman rasa yang membuat hatiku resah tak terperikan. Ketakutan jiwa kuanggap hanyalah halusinasi belaka. Akhirnya, kuobati dengan pikiran-pikiran positif bahwa akulah yang seharusnya introspeksi diri. Namun, akhirnya apa yang kupendam selama ini ternyata adalah kenyataan, bukan sekadar ilusi. Terkadang aku merasa kasihan kepada diriku sendiri. Aku telah tertipu bertahun-tahun oleh seseorang yang aku pikir bisa dipercayai. Mungkin inilah takdirku. Takdir yang harus aku terima sepahit apa pun. Walaupun aku masih geleng-geleng kepala, kok bisa berbuat seperti itu sambil terkesan. Lalu, datang kepadaku tanpa merasa bersalah. Senyum dan tertawa bersama keluarga kecilku. Tak pernah ada yang mengira penipuannya telah berlangsung ribuan hari. Bukan sehari dua hari, tetapi ribuan hari. Ckckckck... Tertidur ribuan hari sepertinya tak mungkin. Terlena dalam keadaan sadar, sepertinya seperti itu. Takdirku... Hari-hari berlalu dengan perasaan yang campur aduk. Aku ...

Alone

Aku memutuskan untuk pergi berlayar. Kukembangkan perahu layarku. Dan kubiarkan angin pagi lautan menerpanya. Amboi. Indah nian. Tak pernah aku menikmati kesendirianku selama ini. Kehidupan kota terlalu kejam menyiksa batinku dengan segala gemerlapnya. Kini di pagi yang cerah ini aku berlayar di tengah lautan bebas menikmati sisa-sisa hidup yang mungkin tak lama lagi kunikmati. Inilah kebebasanku. Mencumbu alam, menikmati alam.