Kesibukanku bertambah sekarang. Aku memutuskan untuk kuliah Bahasa Arab. Hampir tujuh tahun selepas dari ma'had memang membuatku sedikit pikun dengan kecerdasan Arabic. Mau tidak mau demi sebuah cita-cita besar di masa depanku, aku harus bergerak dan melangkah.
Kecerdasan bahasa itu membutuhkan praktek. Jika tidak dipraktekan alamat pikun yang didapat. Dan lingkungan kampusku yang sekarang memang memberikan jaminan kemahiran Arabic. Bagaimana tidak, sehari-hari para mahasiswanya diwajibkan berkomunikasi Arabic.
Tetapi, sebenarnya alasanku untuk kuliah lagi salah satunya adalah statusku yang masih belum menikah. Aku adalah laki-laki yang normal. Sudah pasti pikiran mulai kalut dan pusiing. Daripada pikiran pusing memikirkan ketidakjelasan siapa calon istri lebih baik menyibukkan pikiran dengan ilmu.
Aku tahu betapa lelahnya tubuhku. Dari pagi hingga menjelng maghrib di kantor. Lalu tiba-tiba harus berjibaku dengan kemacetan satu jam untuk ke kampus. Aku tahu kapasitas tubuhku. Aku mampu berlelah-lelah jika hanya seperti itu. Mungkin jika saja kampusnya biasa saja mana mungkin aku mau jauh-jauh dan macet pula untuk datang ke sana.
To be continued.. Waktunya pulang
Komentar