"Negeri Para Bedebah?"
Malam kamis kemarin ane nonton "Mata Nazwa" judul kali ini "Menjadi Tumbal". Emosi gue serasa diaduk-aduk. Sebuah fakta terkuak, betapa banyaknya bajingan-bajingan hukum di kepolisian, kejaksaan dan di pengadilan. Sebuah ironi di negeri mayoritas muslim, keadilan begitu mahal.
Pengen rasanya menatap mata para bajingan itu dan membaca isi kepala mereka. Apa yang mereka pikirkan sampai melakukan rekayasa kasus? Tega sekali. Lebih tragis lagi kalau mereka ternyata adalah muslim. Ya Alloh, betapa malunya kami kepada-Mu
Rakyat biasa seperti kita mungkin hanya bisa menggerutu dan mengelus dada. Kita ingin sekali menolong dan melakukan sesuatu untuk mereka. Ingin pula kita memarahi bahkan memecat para mafia pengadilan itu. Tapi, siapa kita...
"Hakim itu ada tiga, dua di neraka & satu di surga: seseorang yang menghukumi secara tak benar padahal ia mengetahui mana yang benar, maka ia di neraka. Seorang hakim yg bodoh lalu menghancurkan hak-hak manusia, maka ia di neraka. Dan seorang hakim yg menghukumi dgn benar, maka ia masuk surga." (HR. Tirmidzi No.1244)
Kekuasaan oh kekuasaan... Sungguh para pejabat negeri ini betapa berat pertanggungjawaban kalian di akhirat nanti.
Ibn umar r.a berkata : "saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : 'setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya.'" (Bukhari Muslim)
Wallohu'alam...
Komentar