Tiba-tiba saja Bapa Aman bertanya, "Emang gak cape kerja terus kuliah?" Kata cape seketika terngiang di telingaku. Seketika pula tubuhku bereaksi dengan kata cape dan lelah.
Aku memang cape dan lelah. Aku mengakuinya. Jalan ke surga memang selalu melelahkan jiwa. Sekarang memang lelah, cape dan mengantuk. Tetapi, nanti kelelahan dan kecapekan kita akan terbayar lunas dengan kesuksesan di dunia dan di akhirat.
Aku adalah seorang pemuda. Bukan sekedar pemuda biasa, tetapi seorang Pemuda yang di pundakku tersemat identitas Islam. Iya, aku adalah seorang Pemuda Islam.
Tanggung jawab seorang pemuda Islam begitu besar. Ada ummat yang menunggu, ada keluarga yang menanti. Jika aku berpikir hanya untuk diriku saja. Apa artinya identitas Islam ini jika aku hanya diam dan diam.
Kesadaran ini betapa mahal. Aku bersyukur karenanya. Betapa banyak kaum muda Islam yang sibuk dengan aktivitasnya sendiri bahkan tak peduli dengan agamanya dan saudaranya yang tertindas.
Mereka hanya tahu bahwa Islam itu sekedar sholat, wudhu, puasa dan naik haji. Mereka merasa sudah berislam secara sempurna. Karenanya ketika saudaranya di Palestina dibantai Israel mereka tak peduli. Bahkan terkadang sinis.
Mereka pun terkadang nyinyir ketika minuman keras dilarang, free sex di haramkan.
*ngantuk....
Komentar