Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Saat Hati Harus Memilih

Aku bersujud dengan penuh keharuan hati. Teringat betapa besar dan banyaknya dosa-dosaku. "Ya اَللّÙ‡ُ, ampuni dosa-dosaku yang begitu banyak ini. Aku ingin kembali kepada-Mu laksana kertas putih tak bernoda. Duuuuh, Ya Rohman Ya Ghoffaar, apa yang harus aku katakan tatkala Engkau bertanya padaku tentang umurku, tentang masa mudaku, tentang apa yang ku lakukan di masa mudaku dihabiskan untuk apa. Ya Rohiim, apa yang harus ku jawab saat diriku ditanyakan tentang rezeki yang Engkai karuniakan kepadaku." Aku tergugu. Pilu sekali. Aku berharap sujudku penuh keberkahan. Air mataku mengalir deras tak tertahankan lagi. Ku angkat wajahku lalu ku tengadahkan tanganku dengan penuh kerendahan hati dan hinanya diriku,"Ya اَللّÙ‡ُ, ampuni hamba yg hina dina ini, ampuni Ya اَللّÙ‡ُ.. Aku mohon.." Kembali tumpah ruah air mataku, isak tangisku terasa semakin memilukan. Aku tak kuat menanggung beban dosa ini. Demi اَللّÙ‡ُ aku malu, malu sekali, sangat sangat malu, saat ...

Penawar Rindu

Gadis berjilbab ungu yang duduk di depanku ini sangat mempesona. Bidadari bumi terjelita yang pernah kutemui. Mata para pengunjung taman pun tak henti-hentinya melirik, tak terkecuali diriku. Ekor mataku tak kuasa menolak keindahan ini. Aku tersenyum. Kecantikannya begitu khas... Kebangiran hidungnya dan kelentikkan matanya pastinya membuat iri para wanita. Di bawah lampu taman yang gemintang, wajahnya bak cahaya purnama rembulan malam. Hmhm.. Tak mudah menemukan seorang wanita berjilbab di kota ini. Ingin sekali hatiku menyapanya. Sekedar sapaan salam dan ia menjawabnya sudah cukup bagiku. Atau sebuah kata "boleh" jika aku memotretnya. Aku bisa merasakan betapa gatalnya kameraku ini. Siapakah gadis ini? Aku sangat penasaran sekali. Aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi. Hmhm.. Nampaknya ia sedang menunggu seseorang. Wajahku memerah saat seorang lelaki paruh baya dan seorang gadis kecil menghampirinya. Dan gadis kecil itu memanggilnya.. "bunda". Hmhm...

Catatan Hati Seorang Akhie 17 : Derai Rindu

Add caption Krisis politik Timur Tengah khususnya Mesir, berdampak besar bagi sebagian besar mahasiswa luar negeri yang menimba ilmu di sana. Termasuk salah satunya sahabatku asal Makassar, Abdul Hakim. Ia pun terpaksa kembali ke Indonesia dengan segala rancangan skripsi sarjananya yang tinggal menghitung hari. Sungguh sangat disayangkan hanya beberapa bulan lagi ia akan menyandang gelar Lc (Licence) alumni Al-Azhar Kairo. Sebenarnya saat krisis politik Mesir mereda, mahasiswa asal Indonesia dipersilahkan untuk kembali menuntut ilmu di Mesir. Namun, Abdul Hakim memilih tetap tinggal di Indonesia. Saat aku bertanya kepadanya, ia hanya menjawab singkat jika izin tinggal dan beasiswa pendidikannya sudah hampir habis. Entahlah.. Aku sangat kaget saat ia tiba-tiba menyapaku dengan salam fasihnya di tengah khusukku menanti disebutnya namaku, plus embel-embel gelar kosong. Ternyata ia dan puluhan mahasiswa alumni mesir “terpaksa” ikut diwisuda di kampusku. Riuh rendah ribuan wi...

Dua Keping Hati

Keping One… Aku tidak terlalu suka dengan basa basi. Lebih baik berterus terang dan jujur. Itulah yang kurasakan saat hasrat menikah dalam diriku begitu membara dan menggelora. Kukatakan kepada murobbie-ku, Ustadz Ibrohim. "Ustadz, ana ingin menikah."  Mendengar kejujuranku yang tanpa tedeng aling-aling, ustadz hanya tersenyum. "Antum mau yang seperti apa, Akhi?" Tanya ustadz sambil senyam senyum. Aku terdiam, sedikit malu dan tak enak hati. "Begini, Ustadz.." Aku terdiam sejenak, menarik nafas. "Ana mengenal seorang akhwat, nampaknya ia baik untuk ana. Dan ana sangat mengaguminya, Ustadz. Apakah boleh dengan tidak memilih apa yang antum tawarkan, ustadz?" Kukatakan sambil menunduk. Kekhawatiran jika pilihan sikapku salah.  Ustadz menarik nafas panjang,"Boleh, asal akhwatnya juga liqo." Terasa nada suara ustadz kecewa. "Iy, ustadz, akhwatnya juga liqo kok!" Spontan aku menjawab. "Ya sudah antum tanyak...

Seroja 2

Aku merindu. Sangat merindu. Merindukan kekasihku. Seroja. Dia. Dialah yang aku rindukan. Tiada yang lain. Entah ia dimana? Hampir lima tahun aku tak pernah berkomunikasi sedikit pun. Tapi…, dibalik bara rinduku terselip bara takut nan ragu. Akankah seroja akan menerimaku

Ayah Juara

Putera-puteri kita itu laksana selembar kertas putih nan bersih,yang belum ada coretan setitik tinta pun...Jika putra-putri kita nakal,suka merokok,malas belajar n baca buku,juga doyan abis nonton tv... Jangan salahkan orang lain yang mencorat coret kertas kosong itu!!!! Pandanglah diri kita...sesungguhnya kita adalah cermin bagi putera-puteri kita...Ayah kencing berdiri,anak kencing berlari.. Jadilah ayah teladan!!! Jadilah ayah juara!!!

Catatan Hati Seorang Wanita ( 1 )

Pernah aku berbalut rindu yang begitu dalam. Relung jiwaku hanyut dalam pusaran arus asmara yang begitu dalam. Lelah dan letih kurasakan menanggung beban bara rinduku ini. Tapi…, itu dulu. Dulu sekali. Sebelum kuterima surat undangan pernikahannya. Kutatap surat undangan pernikahannya di tanganku. Benarkah ini? Mimpikah ini? Aku yang tak biasa mencinta sehingga luka ini memerih mengiris kalbuku. Haruskah aku menangis? Menangisimu? Sedu sedan tak bias kutahan lagi. Lelehan air mata perihku semakin menyembilu hatiku. “Ya Alloh, ampunkanlah daku.. Ampunkanlah jiwaku yang lemah ini.. aku hanyalah seorang wanita biasa..” Tiga bulan yang lalu, di sebuah pesantren mungil di sudut desa terpencil tempatku mengabdi. Datanglah seorang laki-laki gagah nan rupawan. Tidak. Aku tidak tertarik dengan ketampanannya. Semua orang tahu jika ia adalah seorang ustadz muda, seorang hafidz, yang hafal 30 juz Alquran. Kami memanggilnya Ustadz Kusnadi. Ah, siapa yang tidak tertarik dengan l...

Catatan Hati Seorang lelaki ( 2 )

Sememaksanya diriku untuk memahami perempuan tetap saja diriku jauh sekali dari kefahaman tentang mereka. Seperti tadi sore saat aku “termangu” dalam kesibukan kerja. Secarik kata dalam bentuk sms agak mengagetkanku.. “Assalamu’alaikum.. Akhie, afwan ganggu. Seinget saya ,akhie pernah nanya tentang teteh saya. Teteh saya sekarang udah menikah april kemarin. Mohon maaf baru kabarin sekarang” (08xxxxxxxxxx) Bingung!!! Jleg jleg jleg… Maksudnya apa lagi nih sms? Membuatku bingung. Tanpa nama lagi. Langsung saja kukirimkan pesan balasan, “Maaf nh siapa ya? Maksudnya apa ya?” Tak lama menunggu, ”Ini Safhira. Udah lupa ya? Aku teman kuliah dulu.” Terbayang sesosok gadis manis nan anggun. Tentu saja aku ingat. Mana bisa lupa, tak mungkin terlupa. Dulu, ada getar rasa di hatiku bila bersua dengannya. Tapi itu dulu, dulu sekali. “Oh iya,fhira. Gimana kabarnya fhira sekarang? Sibuk apa sekarang? Tumben nh sms.” “Alhamdulillah baik. Kalau boleh, aku minta waktu buat ngobrol. Tapi kalau ...

Catatan Hati Seorang Lelaki ( 1 )

Entah engkau dimana, Kawan. Aku merindukanmu. Sungguh. Walaupun aku tahu cintaku bertepuk sebelah tangan, cukuplah bagiku bisa melihat kebahagian terpancar dari paras pualammu. Aku ingin melihat dirirmu bersanding dengan lelaki pilihan terbaikmu. Aku ikhlas, malah bahagia. Cukuplah seukir senyuman terindahmu atas kedatanganku. Tak apa… Aku tak akan pernah berhenti mencintaimu… Tak apa.. Dan.. aku tak akan menikah sebelum melihatmu menikah.. Titik. Aku memang tidak pernah mengatakan sekata dua kata tentang pendaman sejuta rasa cintaku padamu. Aku pikir, cukuplah laku-ku yang berbicara. Aku memang terlalu takut tuk mengatakannya. Aku akui itu. Aku akui juga ketololanku. Sesallah yang kurasakan sekarang. Andai hadir keberanian, setitik saja. Mungkin kisah perjalanan cinta kita akan lain. Engkau pun tidak akan pergi dariku. Tapi, kini… Aku tak tahu engkau dimana. Terbayang jernihnya berlian matamu. Aku tahu. Aku tahu didalamnya terpancar rasa cintamupadaku. Aku yakin itu. Tapi… E...

Logika Cinta

Aku merasa bak bidadari tercantik sedunia saat ia mengatakan keseriusannya untuk segera meminangku. Oh, bahagianya merayakan cinta dengan pernikahan. Sejak itu hari-hariku berbinar indah. Sangat indah. "Aku ingin menikahimu karena Alloh." Begitulah ucapannya siang tadi. Aku terharu dan tergugu. "Bismillah. Ya Alloh, Permudahkanlah niat kami untuk menyempurnakan agama ini." Amin. Doaku lirih penuh haru bahagia. Lelakiku ini sangat memesonaku. Aku mengaguminya bukan karena parasnya. Parasnya tergolong biasa-biasa saja. Ia tidak tampan. Aku serius. Tidak semua wanita cantik membutuhkan laki-laki tampan. Dan aku pikir, aku cantik. Tentu saja jangan bandingkan kecantikanku dengan artis. Hmhm.. Tapi coba saja jika kamu tidak percaya akan kecantikanku, tanyakan saja pada semua laki-laki yang mengenalku. Pasti mereka akan mengatakan,"Oh, Si Neng...., Iya bener, dia cantik dan ayu. Orangnya putih, berjilbab lagi. اِ Ù†ْ Ø´َØ¢ Ø¡َ اللّÙ‡ُ sholehah." Bukan maksu...

Purnama Syahdu

"Kriiing..kriiing" Sebuah panggilan telepon membuyarkan lamunanku. Tanpa nama. Entah siapa. "Halo." Jawabku. "Ooh , tumben nelepon." Ujarku saat tahu jika ia yang meneleponku. "Iya. Maafkan aku jika aku mengganggu waktumu." Ia diam sejenak. "Kamu lagi sibuk ya?" Tanyanya. Kutarik nafas sedalam-dalamnya. "Tidak." Jawabku singkat. Hembusan nafasnya terdengar jelas di seberang sana. Nafas berat. Nampaknya ia sedang menghadapi masalah berat. Entahlah. Sudah hampir dua bulan aku tidak berkomunikasi lagi dengannya. Ia pergi meninggalkanku tanpa kata. Pernah aku menanyakannya. Ia hanya menjawab lelah terus menerus menungguku tanpa kepastian. Aku pun tahu diri. Aku hanyalah laki-laki biasa yang sedang berproses. Aku juga tak bisa memaksanya untuk terus bersamaku. Aku menghargai keputusannya. Ia punya pilihan. Dan ia berhak memilih untuk meninggalkanku. Memang awalnya terasa perih, namun perlahan dengan kesibukanku di kantor aku bisa ...

Romansa Bunga Sakura

Hari ini kutuliskan sedalam-dalamnya dalam jiwaku, kenangan terindah dalam sejarah perjalanan cinta anak manusia. Aku bertemu Keiko kembali, setelah tujuh belas tahun berpisah. Seorang gadis peranakan Jepang. Aku masih ingat saat pertama kali bertemu dengannya. Bulan Juni tahun 1995, saat itu aku masih kelas lima sekolah dasar yang ingin tahu Pekan Raya Jakarta. Tujuh belas tahun yang lalu aku mengenalnya di sebuah hotel di Jakarta. Kami terjebak dalam lift hotel bersama, nangis dan ngompol bersama.. Nanti aku ceritakan pada kalian. I'm stiill working.... Suatu siang at Juni 1995 Keiko, begitulah aku memanggilnya. Seorang gadis kecil berdiri di sampingku. Aku sedang asyik masyhuk bermain play stasion di lantai dasar hotel. "Mau main?" Aku bertanya. Ia mengangguk. "Bisa mainnya?" Kembali aku bertanya. Dan ia hanya menggeleng. Seorang laki-laki dewasa nan gagah tersenyum padaku. "De, ajarin Keiko y." "Iya, Pak" jawabku singkat. Se...

Permata Yang Dicari

Hadirnya tanpa kusedari Menggamit kasih cinta bersemi Hadir cinta insan padaku ini Anugerah kurniaan Ilahi Lembut tutur bicaranya Menarik hatiku untuk mendekatinya Kesopanannya memikat di hati Mendamaikan jiwaku yang resah ini Ya Allah Jika dia benar untukku Dekatkanlah hatinya dengan hatiku Jika dia bukan milikku Damaikanlah hatiku Dengan ketentuan-Mu Dialah permata yang dicari Selama ini baru kutemui Tapi ku tak pasti rencana Ilahi Apakah dia kan kumiliki Tidak sekali dinodai nafsu Akan kubatasi dengan syariat-Mu Jika dirinya bukan untukku Ridho hatiku dengan ketentuan-Mu Ya Allah Engkaulah tempat kubergantung harapanku Kuharap diriku sentiasa di bawah rahmat-Mu (dehearty..)

Kisah Pangeran Emergi Sultan Ksatria Wangi

Saat aku memilih hidup di pengasingan, aku sudah tahu konsekuensi yang akan kuterima. Saat kuutarakan keinginanku caci maki dan hinaan kuterima dari kakang pangeran dan paman prabu. Aku hanya bisa menarik nafas perih dan mencoba menghiasi wajahku dengan senyuman. Sungguh tragis. Hanya karena pilihan hatiku aku harus menerima takdir ini. Ah biarlah, tidak masalah bagiku gelar pangeran kesultanan berikut sang tahtanya direnggut dariku. Tidak masalah. Asal aku bias hidup bersama kamu wahai Tunggadewi. Tahtaku tidak sebanding dengan kebahagiaan yang kurasakan saat hidup bersamamu. Maafkan keluargaku yang terlalu kolot dan feodal pemikirannya. Mereka hanyalah orang-orang yang tidak faham akan kebebasan. Mereka terikat dengan adat istiadat yang kaku. Tidak. Seujung rambut pun aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Biarlah akan kuhadapi pengusiran ini dengan senyuman asal ad dirimu di sampingku. Kutatap bundaku, Ratu Kencana Wangi. Tatapannya memerihkan jiwaku. Aku tahu i...